BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Dispenser
atau tempat air minum adalah salah satu peralatan listrik atau elektronik yang
didalamnya terdapat heater sebagai komponen utamanya, heater berfungsi untuk
memanaskan yang ada pada tabung penampung. Heater pada umumnya memiliki daya
sekitar 200-300 Watt. Selain heater, dispenser juga menggunakan mesin
pendingin. Mesin pendingin ini biasanya bernama kompresor pendingin yang
fungsinya dapat mendinginkan air. Dispenser dapat mendinginkan dan memanaskan
air dalam gallon dengan ukuran kurang lebih 19 liter. Didalam dispenser bagian
atas terdapat tabung yang terbuat dari stenlis steel yang dibagian luar
tabungnya dililitkan pipa tembaga ukuran ¼ yang berfungsi untuk mendinginkan
air. Lilitan pipa pada luar tabung dapat disamakan dengan sebuah evaporator
pada AC atau pada lemari es. Oleh karena itu masyarakat lebih beralih ke galon
dan dispenser sebagai alat tempat penyimpanan dan pengambilan air minum.di
bandingkan dengan cara tradisional dengan memasak air hingga mendidih dan
setelah matang dimasukan ke dalam teko. Hal tersebut membutuhkan banyak waktu.
Dispeser
yang digunakan masyarakat pada saat ini menggunakan tombol atau keran. Dimana
air dapat keluar dengan cara menekan tombol atau membuka keran dispenser
tersebut secara manual. Dengan sistem kerja dispenser yang manual seperti ini, kurang
efesien bagi masyarakat yang menggunakannnya, Jadi, masyarakat harus
menggunakan dua tangan untuk mengisi air dalam dispenser. Satu tangan memegang
gelas sedangkan tangan yang satu lagi harus membuka-tutup keran dispenser.
Dengan
demikian akhirnya penulis mengeluarkan ide atau inovasi dispenser otomatis
dengan menggunakan sensor infrared dan gaya pegas pada gelas yang mana
masyarakat tidak perlu menekan tombol atau membuka tutup keran dispenser
tersebut. Dengan menggunakan dispenser otomatis ini masyarakat dapat lebih
praktis lagi, hanya dengan menaruh gelas kearah lubang pada dispenser, air yang
ada pada dispenser akan keluar. Sehingga masyarakat yang menggunakan dispenser
ini bisa meninggalkan gelas dalam kondisi apapun dan air pun tidak akan
luber/tumpah.
1.2
Batasan
Masalah
Pada
penulisan ini, penulis membatasi masalah pada cara kerja sensor ketika
menyentuh gelas dengan gaya pegas gelas saat kapasitas air yang telah ditentukan
dengan batas maksimal gelas.
1.3 Tujuan
Penulisan :
Tujuan pada
penulisan ini untuk menjelaskan mengenai alat dispenser otomatis dengan gaya
pegas pada gelas yang fungsinya untuk mengotomastiskan pada keran agar kondisi
katup bisa membuka serta menutup secara otomatis. Manfaat dari dispenser
otomatis ini memberi kemudahan dalam penggunan di kehidupan sehari-hari
1.4 Metode
Penulisan
Dalam
penulisan ini, penulis mencari data–data untuk penyusunan makalah ini dari
berbagai sumber media informasi dengan mengunakan buku-buku,internet serta data
sheet komponen elektronika yang
berhubungan dengan alat Dispenr Otomatis sehingga dapat selesai sesuai dengan
yang penulis harapkan.
Penelitian
lapangannya ketika Mengamati dan memahami bagaimana cara kerja dan pembuatan
alat Dispenser Otomatis. Setelah itu barulah memulai membuat rancangan layout
hingga menyusun rangkaian. Kemudian mengamati bagaimana hasil output yang
didapat dari alat ini dan menganalisa apakah terdapat kekurangan atau tidak
pada alat ini.
1.5 Sistematik
Penulisan
Sistematika
penulisan dalam makalah ini terdiri dari 5 (lima) bab yang bertujuan agar
pembaca dapat lebih mudah memahami dan mengerti isi dari makalah ini, yang
terdiri dari :
BAB
I Pendahuluan
Pada
bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan makalah, tujuan
penulisan, dan metode penulisan.
BAB
II Landasan Teori
Berisikan
tentang teori dasar yang berhubungan dengan analisa rangkaian proyek, serta
komponen – komponen yang digunakan.
BAB
III Perancangan Alat
Berisi
tentang penjelasan dan analisa secara diagram blok, flowchart, program, secara
detail, dan pengoperasian alat.
BAB
IV Penutup
Berisi kesimpulan dan saran dari
makalah ini.