BERANDA

Selasa, 20 November 2012

Pengaruh Pendidikan kesetaraan Bagi Anak Putus Sekolah




Nama              : Rizky kurniawan
Npm                : 26110177
Kelas               : 1kb04


BAB I ABSTRAKSI
            Di tengah terpuruknya kondisi pendidikan di tanah air, seperti anak putus sekolah. Solusi baru muncul untuk menanggulangi anak-anak putus sekolah tersebut agar bisa mendapatkan ijazah yang setara dengan pendidikan formal. Solusi itu adalah pendidikan kesetaran atau yang lebih dikenal dengan kejar paket.
Kejar paket A diperuntukkan kepada siswa yang tidak lulus sekolah dasar. Paket B diperuntukkan untuk siswa yang ingin melanjutkan sekolah di SMA atau SMK. Dan oaket C diperuntukkan kepada siswa yang tidak lulus SMA. Ijazah kejar paket itu setara dengan ijazah dari pendidikan formal.
 BAB II PENDAHULUAN
II.1 Latar Belakang
Abad ini telah memasuki  era ekonomi berbasis pengetahuan dan teknologi. Kemajuan informasi, komunikasi dan teknologi menciptakan arus globalisasi yang semakin merambah dunia. Di era berbasis pengetahuan dan teknologi ini, maka kemampuan intelektual, sosial, pengetahuan dan kecakapan hidup, serta kredibilitas suatu bangsa merupakan modal utama bagi kesejahteraan dan kemajuan suatu bangsa.
Kemampuan bersaing dan beradaptasi, serta penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi makin penting guna bertahan pada pasar besar abad pengetahuan ini. Karenanya, diperlukan masyarakat yang mampu belajar sepanjang hayat, sehingga tidak seorang pun yang terabaikan dalam memperoleh pengetahuan dan kecakapan hidupnya.
Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penenkanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Dan Penghargaan terhadap pendidikan non formal ini dihargai setara dengan pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk pemerintah yang mengacu pada standar nasional pendidikan.
Satu juta lebih anak rentang usia 7-15 tahun (SD dan SMP) tiap tahun putus sekolah karena berbagai alasan, seperti tidak punya biaya, lokasi sekolah lanjutan jauh, terbatasnya transportasi, terpaksa bekerja membantu keluarga dan sebab lain.
Angka partisipasi kasar sekolah usia 7-12 tahun, misalnya, masih berkisar 95 persen, sedangkan untuk tingkat SMP sedikit lebih rendah. Secara nasional, angka partisipasi kasar sekolah usia SD hingga SMA masih berkisar 50 persen.
Harapan pemerintah untuk mewujudkan wajib belajar sembilan tahun pada akhir tahun 2008, yang dituangkan dalam Inpres No. 5 Tahun 2006, masih belum sepenuhnya tercapai karena kompleksnya permasalahan pendidikan.
Untuk menjembatani kesenjangan ini, peran pendidikan non-formal dan informal (PNFI) sangatlah penting. Anak-anak yang tidak memiliki kesempatan mengikuti pendidikan formal sepatutnya sebanyak mungkin dijangkau melalui PNFI agar mereka mendapat pembekalan yang memadai untuk kehidupannya.
II.2 Batasan Masalah
Permasalahan yang dibahas menitikberatkan pada pengaruh-pengaruh apa saja yang pada anak putus sekolah jika pendidikan kesetaraan diterapkan secara merata di selutuh Indonesia, dan dampak-dampaknya bagi masyarakat.
BAB III PEMBAHASAN
Pendidikan Kesetaraan adalah salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang meliputi kelompok belajar (kejar) Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), atau satuan sejenis lainnya. Dalam perkembangannya, saat ini mulai dikembangkan pula program Paket C Kejuruan dan homeschooling. Home schooling, adalah layanan pendidikan yang dilakukan secara teratur, terarah dan terencana dilakukan oleh orangtua/keluarga di rumah atau ditempat-tempat lain, dimana proses belajar berlangsung dalam suasana kondusif dengan tujuan agar semua potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Sasaran pendidikan keaksaraan adalah warga masyarakat yang putus dalam jenjang atau antar jenjang yang karena berbagai alasan dan kondisi sehingga tidak dapat menempuh pendidikan pada jalur formal.
Dalam penyelenggaraannya, Pendidikan Kesetaraan diatur melalui keputusan menteri pendidikan nasional agar memenuhi standar proses, standar isi, dan standar penilaian pendidikan guna memenuhi standar nasional pendidikan. Pencapain standar tersebut didukung melalui berbagai kegiatan antara lain:
  1. Pengembangan dan penataan sistem pendataan
  2. Pengkajian dan pengembangan standar pendidikan kesetaraan
  3. Pengembangan rintisan penyelenggaraan dan pembelajaran
  4. Pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran
  5. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  6. BOP Penyelenggaraan Paket A, Paket B dan Paket C
  7. Sosialisasi, promosi dan fasilitasi
  8. Pengendalian dan penjaminan mutu program
Pengertian Anak Putus Sekolah
Anak putus sekolah adalah keadaan dimana anak mengalami keterlantaran karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak tanpa memperhatikan hak–hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Akibat Anak Putus Sekolah
Akibat putus sekolah dalam kehidupan sosial ialah semakin banyaknya jumlah kaum pengangguran dan mereka merupakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Sedangkan masalah pengangguran ini di negara kita merupakan masalah yang sudah sedemikian hebatnya, hingga merupakan suatu hal yang harus ditangani lebih serius. Anak-anak yang putus sekolah dapat pula mengganggu keamanan.
Karena tidak ada kegiatan yang menentu, sehingga kadang-kadang dapat menimbulkan kelompok-kelompok pemuda liar. Anak-anak nakal dengan kegiatannya yang bersifat negatif, seperti mencuri, memakai narkoba, mabukmabukan, manipu, menodong, dan sebagainya. Produktifitas anak putus sekolah dalam pembangunan tidak seluruhnya dapat mereka kembangkan, padahal semua anakindonesia memiliki potensi untuk maju.
Akibat yang disebabkan anak putus sekolah sangat banyak, diantaranya adalah kenakalan remaja, tawuran, kebut-kebutan di jalan raya, minum-minuman dan perkelahian, akibat lainnya juga adalah perasaan minder dan rendah diri, banyak orang yang menganggur. Itu dikarenakan banyak sekali anak yang tidak mempunyai ijasah, maupun tidak adanya pembekalan skiil bagi mereka yang putus sekolah.
Hanya dengan generasi penerus yang terdidik dan cerdas serta bermoral, maka hari depan bangsa bisa dibayangkan titik terangnya. Namun pendidikan di Indonesia semakin lama semakin mahal. Program pendidikan gratis yang diterapkan pemerintah pun masih dianggap belum efektif dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Sehingga wajar bila banyak anak-anak usia sekolah yang terpaksa putus sekolah akibat masalah dana. Sebanyak 8 juta siswa SD sampai SLTP di seluruh Indonesia terancam putus sekolah. Jumlah tersebut setara 20% -40% siswa SD-SMP saat ini, yaitu sekitar 40 juta siswa.
Jenis-jenis Pendidikan Kesetaraan
  1. Program Paket A setara SD
  2. Program Paket B setara SMP
  3. Program Paket C setara SMA
Program Kelompok Belajar Paket A bagi mereka yang tidak tamat SD dan B untuk yang belum tamat SMP. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) juga menyediakan pendidikan alternatif untuk mereka yang kurang beruntung tersebut. Namanya, pendidikan kesetaraan.
Pendidikan kesetaraan itu ditujukan untuk menunjang penuntasan wajar pendidikan dasar sembilan tahun serta memperluas akses pendidikan menengah yang menekankan pada keterampilan fungsional dan kepribadian profesional. Pendidikan kesetaraan menjadi salah satu program pada jalur pendidikan nonformal yang mengadakan pendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA melalui program Paket A, Paket B, dan Paket C.
Di lapangan, program tersebut sering mengombinasikan pendidikan aksara dan pembekalan keterampilan. Untuk Paket A, pesertanya dibekali keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan Paket B bertujuan memberikan bekal keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja. Adapun keterampilan untuk berwiraswasta diberikan untuk peserta program Paket C. Pendidikan kesetaraan itu bisa diselenggarakan oleh semua satuan pendidikan nonformal. Misalnya, lembaga pelatihan, kursus, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), majelis taklim, dan lain-lain.
Dalam dua tahun terakhir, pendidikan kesetaraan naik daun. Itu seiring kebijakan Depdiknas yang memberikan kesempatan kepada siswa SD hingga SMA sederajat yang tidak lulus ujian nasional (unas) untuk mengikuti UNPK yang diadakan dua kali dalam setahun. Dengan mengikuti UNPK Paket A, B, dan C, mereka dapat memiliki ijazah setara sekolah formal SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang bisa digunakan untuk mendaftar di sekolah formal dan perguruan tinggi serta mencari pekerjaan. Pendidikan kesetaraan pun tak lagi dianggap kelas dua. Status lulusan pendidikan kesetaraan memang telah dijamin sama dengan lulusan pendidikan formal.
Garansi dari Mendiknas itu terbukti manjur. Cukup banyak lulusan pendidikan kesetaraan Paket C yang mulus melanjutkan studinya ke perguruan tinggi negeri maupun swasta. Bahkan, di Surabaya, ada seorang lulusan Paket C yang diterima bekerja dan memegang jabatan penting sekelas manajer operasional di sebuah minimarket. Bisa dibayangkan seperti apa nasib mereka yang tak mampu mengakses pendidikan formal jika tidak ada pendidikan kesetaraan. Mereka akan terpuruk selamanya dalam kebodohan dan keterbelakangan. Pendidikan kesetaraan telah menjadi lentera dalam kegelapan bagi mereka. Jadi, putus sekolah bukan kiamat bagi mereka yang putus sekolah.
Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik pendidikan kesetaraan adalah anggota masyarakat yang kurang beruntung dalam memperoleh kesempatan menempuh pendidikan melalui jalur formal, termasuk di antaranya karena faktor geografi, demografi, ekonomi, psikologi sosial dan budaya.
Peserta didik sasaran pendidikan non formal dikategorikan ke dalam dua kelompok usia, yaitu usia sekolah dan usia dewasa. Usia sekolah contohnya anak jalanan, anak nelayan, dan pekerja anak. Sedangkan usia dewasa adalah mereka yang sudah bekerja atau terjun ke masyarakat tetapi belum memperoleh pendidikan dasar atau menengah.
Peserta didik program paket A setara SD adalah warga masyarakat yang :
  1. usia sekolah yang belum menempuh pendidikan di Sd dengan prioritas usia 7-12 tahun.
  2. Putus sekolah dasar
  3. Tidak dapat bersekolah karena tidak ada sekolah atau letak sekola yang tidak terjangkau, serta karena waktu yang tidak sesuai
Peserta didik program Paket B setara SMP adalah warga masyarakat yang :
  1. lulus paket A/SD/MI
  2. Putus SMP / MTS
  3. Tidak dapat bersekolah karena tidak ada sekolah atau letak sekola yang tidak terjangkau, karena sudah terjun ke masyarakat, bekerja atau hal lain.
Peserta didik program Paket C setara SMA/SMK adalah warga masyarakat yang :
  1. lulus paket B/SMP/MTS
  2. Putus SMA/MA, SMK /MAK
  3. Tidak dapat bersekolah karena tidak ada sekolah atau letak sekola yang tidak terjangkau, karena sudah terjun ke masyarakat, bekerja atau hal lain
Fungsi dan Tujuan 
Fungsinya untuk mengembangkan potensi pserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan akademik dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Adapun tujuannya adalah sebabagai berikut:
  • menjamin penyelesaian pendidikan dasar yang bermutu bagi anak yang kurang beruntung (putus sekolah, putus lanjut, tidak pernah sekolah), khususnya perempuan, minoritis etnik, dan anak yang bermukim di desa terbelakang, miskin, terpencinl atau sulit dicapai karena letak geografis dan atau keterbatasan transportasi,
  • Menjamin pemenuhan kebutuhan belajar bagi semua manusia muda dan orang dewasa melalui akses yang adil pada program-program belajar dan kecakapan hidup,
  • menghapus ketidakadilan gender dalam pendidikan dasar dan menengah, dan
  • melayani peserta didik yang memerlukan pendidikan akademik dan kecakapan hidup secara fleksibel untuk meningkatkan mutu kehidupannya.
BAB IV KESIMPULAN
Dari fakta yang ada kualitas pendidikan di Indonesia terbilang masih rendah. Permasalahan ini ditambah dengan banyaknya anak yang putus sekolah karena berbagai alasan mulai dari ekonomi, sosial, dan lain-lain. Di tengah banyaknya permasalahan itu, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengatur kesetaraan antara pendidikan formal, dan pendidikan kesetaraan yang merupakan solusi paling masuk akal untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan di Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya pendidikan kesetaraan masih banyak yang harus dibenahi agar bisa bersaing dengan pendidikan formal di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
http://pkbmedukasi.wordpress.com/pendidikan-kesetaraan/
http://www.bppnfi-reg4.net/index.php/component/content/article/5-informasi/21-pendidikan-kesetaraan.html
http://www.worldvision.or.id/images/article/187/FactsheetPNFI.pdf
http://imadiklus.googlecode.com/files/7%20candra%20Penyebab%20Anak-%20anak%20Putus%20Sekolah%20dan%20Cara%20Penanggulanganya.pdf

Pengaruh Facebook Terhadap Pendidikan Anak






Nama : Rizky kurniawan
Npm   : 26110177
Kelas  : 1kb04



BAB I
PENDAHULUAN

Facebook atau Buku Muka adalah salah satu situs jaringan sosial dengan beberapa fasilitas yang memungkinkan seseorang dapat menjalin pertemanan dan berkomunikasi secara aktif dengan orang atau badan organisasi, tanpa dibatasi dengan jarak, ruang, dan waktu.
A. Latar Belakang
Penggunaan internet bukanlah suatu hal yang istimewa atau khusus untuk kalangan tertentu, baik dari segi profesi, kalangan masyarakat, pendidikan dan usia. Hampir semua golongan masyarakat sudah tahu dan akrab dengan internet.
Seiring dengan perkembangan waktu dan modernisasi, internet menjadi sebuah kebutuhan dan aktifitas tetap manusia sebagai anggota masyarakat. Selain menjadi tuntutan profesi, pengembangan ilmu pengetahuan, berita, dan hiburan, berinternet juga menjadi cara alternatif seseorang untuk bergaul sebagai makhluk sosial.
Hanya dengan bermodal sebuah komputer dengan sambungan kabel LAN atau bandwich, seseorang dapat mengakses internet dengan mudah dan bebas selama 24 jam setiap harinya (non-stop) di sebagian besar penjuru dunia ini.
Kehadiran internet memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan data yang belum tentu bisa ditemukan secara langsung dalam media cetak yang bisa dijumpai sehari-hari. Terutama karena halangan cara dan biaya yang tidak sedikit.
Di Indonesia, dapat ditemukan warung internet (warnet) yang berebaran di sepanjang pinggiran jalan. Selain itu, banyak tempat-tempat umum –lembaga pendidikan, cafe, mall, dan tempat-tempat rekreasi- yang menawarkan jasa hotspot atau wifi untuk masyarakat yang memiliki laptop dan phonebook. Di samping itu, banyak tipe ponsel yang telah dilengkapi dengan aplikasi internet.
Seiring dengan perkembangan pesat itu, banyak situs dan aplikasi pertemanan, promosi, milis, dan aplikasi-aplikasi lain. Di antaranya adalah GoogleTalk, AIM, Yahoo, Multiply, Live Messanger, mIRC, My Space, Friendster, dan Facebook.
Sejak tahun 2007, Facebook mengalami peningkatan penggunaan di Indonesia. Hingga sekarang, Indonesia menjadi salah satu negara dengan masyarakat pengguna Facebook yang besar.
Penggunaan Facebook ternyata memberi banyak dampak positif dan negatif, terutama jika digunakan secara berlebihan

B. Rumusan  Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah apa yang menyebabkan dampak negatif dan apa saja yang menjadi dampak negatif tersebut.
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan menganalisis penyebab dampak negatif dan apa saja dampak negatifnya, sehingga masyarakat –terutama dalam hal ini siswa – siswi  dapat menghindari hal yang merugikan.
BAB II
DAMPAK PENYALAHGUNAAN FACEBOOK
Penggunaan situs jaringan pertemanan tidak hanya menimbulkan pengaruh dan dampak secara langsung pada orang yang sedang menggunakan fasilitas ini, tetapi juga secara tidak langsung pada orang lain dan lingkungan.
Sama dengan hal lainnya, penggunaan Facebook tidak akan menimbulkan dampak yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak berlebihan. Namun, jika terlalu sering menggunakan fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diketahui tentang situs jaringan pertemanan Facebook.
1. Sejarah Facebook
Facebook adalah sebuah situs jaringan sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg pada tanggal 4 Februari 2004.
Pada awalnya, Facebook dengan situs www.facebook.com yang sebelumnya bernama thefacebook dengan situs www.thefacebook.com digunakan untuk komunikasi antar mahasiswa Universitas Harvard. Namun setelah beberapa waktu, target pengguna adalah seluruh mahasiswa dan masyarakat umum.
Facebook merupakan salah satu layanan jaringan sosial internet yang gratis dimana kita dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman kita. Dan dari jaringan yang kita bentuk, dari facebook kita dapat memperhatikan aktifitas mereka, mengikuti permainan/ join game yang direkomendasikan, menambahkan teman atau jaringan kita berdasarkan organisasi sekolah, daerah domisili kita dan seterusnya.
Pengguna jejaring sosial Facebook sudah mencapai 300 juta orang, kurang lebih setara dengan jumlah penduduk Amerika Serikat.
“Jumlah pengguna memang sangat banyak, tetapi yang kami pikirkan dari jumlah tersebut adalah bahwa kami baru saja mulai mencapai tujuan kami, yakni menghubungkan setiap orang,” kata Mark Zuckerberg, Chief Executive Officer Facebook pada blog-nya. “ Mark Zuckerberg tidak memperhatikan dampak negatif dari facebook ……………………!!!!!!!!!!
2. Faktor-faktor yang menyebabkan Facebook digemari oleh masyarakat
Situs pertemanan Facebook memungkinkan seseorang untuk menemukan teman lama, menemukan teman baru, menjalin pertemanan, bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain, mengirimkan pesan dan komentar.
Selain fasilitas-fasilitas utama yang disebutkan, masih sangat banyak fasilitas-fasilitas yang ditawarkan situs itu, baik secara formal atau non-formal, independen atau dependen.
Kini jumlah facebooker Indonesia jauh melebihi pengguna di Singapura dan Malaysia. Padahal Facebook hingga pertengahan 2007 nyaris tak dilirik pengguna Internet di sini. Tapi, memasuki pertengahan tahun lalu, jumlah akses ke situs ini melonjak tajam dan menempatkannya sebagai situs ranking kelima yang paling banyak diakses di Indonesia. Bahkan Indonesia tercatat dalam sepuluh besar negara pemakai situs yang mulai dibuka untuk umum pada 2006 ini, yaitu 150 juta orang–sekitar 700 ribu orang berasal dari Indonesia.
Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya tarik Facebook terhadap user. Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Rata-rata user menghabiskan waktu sekitar 19 menit perhari untuk melakukan berbagai aktifitas di Facebook.
Berikut ini adalah grafik pengkatan jumlah pengguna Facebook mulai dari didirikan pada tahun 2004 sampai tahun 2007.
3. Pengaruh Facebook
Beberapa pengaruh penggunaan dan penyalahgunaan Facebook di kalangan anank muda adalah :
  1. Kurangnya waktu untuk belajar dan mengerjakan tugas
  2. Kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan lingkungan
  3. Membuat lupa waktu sehingga pola hidup tidak teratur
  4. Masyarakat terbiasa melalukan hal-hal dengan praktis, sehingga tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang sulit
Pola finansial yang terkesan membuang-buang uang. Facebook dapat juga dimanfaatkan untuk mengkampanyekan suatu ide seperti Say No to Drug atau ide-ide lainnya. Membangun komunitas melalui Group atau Pages dengan tujuan yang baik akan sangat bermanfaat. Pertumbuhan Group atau Pages di Facebook terbilang cukup cepat. Sesuatu hal akan berkembang dengan cepat kalau dibangun secara bersama.
Dengan pages, suatu perusahaan juga dapat mengiklankan produknya. Mengenai aturan lebih detail bisa ditanyakan ke Facebook Team. Seharusnya memang Facebook kita manfaatkan secara positif.
Dampak baiknya mungkin banyak yang tahu. Dampak buruk yang terkadang tidak kita sadari. Saya uraikan beberapa hal dampak buruk Facebook:
1. Mengurangi kinerja
Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja. Sebenarnya bisa dikurangi akibatnya jika kita bisa memanage waktu yaitu bermain facebook ketika istirahat. Saya sendiri mengharamkan facebook bagi diri saya ketika saya sedang di institut. Hari senin sampai jum’at dari jam 9 sampai jam 18 adalah waktu terlarang bagi saya untuk membuka facebook.
2. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga
Mau diakui atau tidak ini terjadi jika kita membuka facebook saat sedang bersama keluarga. Sebuah riset di inggris menunjukan bahwa orang tua semakin sedikit waktunya dengan anak-anak mereka karena berbagai alasan. Salah satunya karena Facebook. Bisa terjadi sang suami sedang menulis wall, si istri sedang membuat koment di foto sementara anaknya diurusi pembantu. Saya termasuk orang kolot dalam hal ini. Saya akan membatasi diri saya dan keluarga saya untuk sekedar bermain facebook atau sms-an yang tidak penting saat bersama keluarga.
3.Tergantikanya kehidupan sosial
Facebook sangat nyaman sekali. Saking nyamannya sebagian orang merasa cukup dengan berinteraksi lewat facebook sehingga mengurangi frekuensi ketemu muka. Ada sebuah hal yang hilang dari interaksi seperti ini. Bertemu muka sangat lain dan tidak seharusnya digantikan dengan bertemu di dunia maya. Obrolan, tatapan mata, ekspresi muka, canda lewat ketawa tidak bisa tergantikan oleh rentetan kata2 bahkan video sekalipun.
4.Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur
Dalam Facebook kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial. Persoalan rumah tangga seseorang tanpa sadar bisa diketahui orang lain dengan hanya memperhatikan status dari orang tersebut.
5. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya
Seringkali pengguna Facebook tidak menyadari beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka. Seperti sudah dijelaskan dalam artikel tentang keamanan facebook, default dari info kita seharusnya tertutup dan tidak tertampil. Kalau memang ada yang perlu baru dibuka satu per satu sesuai kebutuhan.
6. Pornografi
Sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau pornografi.
7. Pemanfaatan untuk kegiatan negatif
Walupun telah diatur dalam peraturan penggunaan Facebook, tetap saja ada pihak yang memanfaatkan facebook untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages.
8. Kesalahpahaman
Facebook merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan teman-temannya. Seperti kehidupan nyata gosip atau informasi miring dengan cepat juga dapat berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di status, di wall dan komentar diberbagai aplikasi adalah sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan salah tafsir. Sudah ada kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook.
9. Mempengaruhi kesehatan (masih perdebatan)
Sebuah artikel di media inggris menyebutkan Facebook dapat meningkatkan stroke dan penyakit lainnya. Alasan yang dikemukakan menurut saya masih perlu dikaji lagi. Kalau menurut pendapat saya bukan karena facebooknya tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer.
10. Penipuan
Seperti media online lainnya, Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account facebook. Orang dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya yang ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan kriminal lainnya.

Berikut ini beberapa dampak positif dan negatif dari penggunaan facebook menurut pengamatanku :

  1. Dampak Positif :
    Mempererat silaturahmi
    Ya, mungkin ini adalah kegunaan dari facebook yang paling bisa kita rasakan. Bahkan dengan facebook, kita bisa menemukan kembali orang - orang yang pernah kita kenal di masa lalu.

    Mengetahui potensi diri
    Dalam facebook banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak tentang siapa sih kita sebenarnya. Namun, kita juga harus tetap waspada, sebagian kuis yang terdapat dalam facebook mengandung unsur - unsur ramalan, dan sudah tentu anda paham bahwa percaya pada ramalan merupakan sebuah kesyirikan, dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah ta'ala :D.
    Media promosi
    Jelas, facebook bisa digunakan sebagai media promosi, entah itu mempromosikan produk, jasa, instansi, atau hal lain. Bahkan, pada saat pemilu legislatif kemarin, sebagian caleg juga menggunakan facebook untuk media kampanyenya
Sarana diskusi
Di facebook kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas / grup.

Tempat curhat
Hmmm, yang ini mungkin bisa juga, kalau kita lagi dapet masalah, kita tinggal mengupdate status facebook kita dengan masalah yang sedang kita hadapi, ntar kalau ada orang yang peduli, pasti orang tersebut bakal memberi komen yang isinya mungkin cuma sekedar memberi semangat atau bahkan memberikan alternatif untuk menyelesaikan masalah. Tapi tempat curhat terbaik tetap, Allah swt, yang bisa menunjukkan jalan keluar atas setiap masalah yang kita hadapi. Betul ??? hehe.

4. Contoh – contoh penyalahgunaan Facebook
  1. Penyebaran foto-foto yang tidak sopan
  1. perceraian
Karena dapat berteman dan berkomunikasi secara bebas, situs pertemanan seperti Facebook dapat menimbulkan kecemburuan dan perselingkuhan.
  1. Menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk membedakan hal nyata dan tidak nyata, yaitu gejala penyakit neurotik skizofrenia
  2. Membuat seseorang menjadi ingin tahu urusan orang lain
  3. Beredar banyak kata-kata kasar
  4. Pamer
  5. Sering dijadikan ajang untuk membicarakan narkoba dan seks.
Dari sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan asal University of Washington, terungkap kalau 54 persen remaja yang tergabung di Facebook dan Myspace, sering membicarakan hal yang sensitif seperti narkoba dan seks di forum ini.
8. Menyebabkan gejala kenarsisan.
Para peneliti mengatakan bahwa jumlah pesan dan postingan di halaman 130 pengguna Facebook sangat berkorelasi dengan seberapa narsisnya mereka. Pimpinan studi Laura Buffardi Ph.D, mengatakan bahwa ini setara dengan seberapa narsisnya mereka di dunia nyata. Orang yang narsis di Facebook bisa ditandai dengan tampilan yang glamour pada foto diri utama mereka.
Di studi terdulu, ilmuwan menemukan bahwa halaman personal Web sangat popular di kalangan kaum narsis, namun bukan berarti semua pengguna Facebook adalah narsis. Ditemukan, bahwa orang narsis bisa jadi terlihat sangat menarik, tapi mereka biasanya merasa lebih hebat dari rang lain. Mereka suka melukai orang lain di sekitarnya.

5. Cara Pandang Penggunaan Facebook
Sama dengan situs-situs pertemanan di dunia maya lainnya, Facebook hadir di tengah-tengah masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya adalah untuk memudahkan pertemanan, komunikasi, dan melebarkan jaringan/koneksi, dan memudahkan masyarakat satu dengan yang lain dalam pemenuhan kebutuhan sebagia makhluk sosial yang saling bergantung.
Kita harus bisa berpikir tepat dan logis, kita harus bisa menempatkan dan menerima fungsi fasilitas komunikasi sesuai dengan proporsinya masing – masing.
Kinerja dan dampak positif dari penggunaan Facebook dan aplikasi dan situs pertemanan lainnya akan sangat terasa jika kita bisa menggunakannya dan tetap tunduk pada undang-undang internet (cyberlaw), memakai sesuai dengan fungsi yang proporsional.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dijelaskan pada Bab II, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat sangat banyak dampak dari penyalahgunaan dan penyimpangan pemakaian situs pertemanan Facebook, baik secara sengaja atau tidak sengaja.
B. Saran
Sebagai anggota masyarakat dan pengguna situs-situs pertemanan, Facebook atau situs lainnya, alangkah baiknya jika kita dapat menggunakannya secara tidak berlebihan dan melihat fungsi utama Facebook sebagai pelengkap pertemanan dan pergaulan primer di dunia nyata, sehingga kita tidak lebih sibuk mengurusi dan menghabiskan waktu yang seharusnya kita gunakan untuk bersosilisasi dan berkomunikasi secara langsung dengan orang yang ada di sekitar kita, bukan dengan orang yang baru saja akan kita temui di dunia maya.
Selain itu, kita juga harus menjaga norma-norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat dan negara, sehingga kita dapat mempertanggungjawabkan setiap perilaku dan sikap kita di dunia maya.
Karena dengan penggunaan Facebook dan situs jaringan pertemanan lainnya dengan baik, benar dan bertanggung jawab, kita dapat menggunakan fasilitas-fasilitas umum itu dengan nyaman, tidak mengganggu kepentingan orang lain,dan aman.
DAFTAR PUSTAKA

Margianto, Heru. “ I Love Facebook, Epidemi Skizofrenia” dalam www.kompas.com (12-11-2008)
Magdalena, Merry. “Profil Facebook=Tingkat Kenarsisan Anda” dalam www.netsains.com (27-9-2008)
Kristo, Fino Yurio, “Plot Pembunuhan Presiden Bolivia Terungkap di Facebook” dalam www.detikinet.com (29-1-2009)
Wiguna, Oktamandjaya. “Mabuk Kepayang Facebook” dalam www.tempointeraktif.com (9-2-2009)
www.netsains.com



Sabtu, 27 Oktober 2012

Tugas Ilmu Sosial Dasar Dalam Bidang psikologi



Ilmu Sosial Dasar dalam Bidang psikologi
Psikologi adalah ilmu yang berhubungan dengan tingkah laku manusia, maka ilmu sosial dasar mempunyai ikatan yang erat dengan psikologi. Di lingkungan agar tercipta hubungan sosial yang lancar tentunya dibutuhkan norma atau aturan agar dapat membangun karakter seseorang yang mempunyai psikolog yang taat terhadap aturan. Karakter seseorang memang berbeda – beda, semua itu tergantung kepada faktor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang pula. Contohnya lingkungan, jika seseorang di didik dalam lingkungan yang keras tentunya terbentuklah kaarakter individu yang keras juga, begitu pula sebaliknya jika seseorang di didik dalam lingkungan yang jauh dari hiruk pikuk tentunya memiliki karakter yang jauh berbeda. Individu yang terbiasa terdidik di jalanan tentunya memiliki karakter yang keras, karena adanya tekanan keseharian yang mengharuskan mereka untuk mencari nafkah untuk menghidupi kehidupan sehari – hari demi mendapatkan sesuap nasi yang penuh tantangan, berbeda dengan individu yang tinggal jauh dari hiruk pikuk , cendrung memiliki sifat yang taat akan aturan sosial.
Untuk membangun psikolog yang baik dibutuhkan ilmu sosial dasar yang membangun psikolog individu yang taat akan tata krama. tata krama yang dimaksud adalah cara individu berinteraksi dengan individu lainnya misalnya cara berbicara yang baik dan sopan sehingga lawan bicara pun merasa senang dan betah terhadap kita. dengan membiasakan diri taat akan aturan tentunya akan terbentuk psikologi yang baik pula sehingga terbentuklah cara bertingkah laku yang baik.
Pembahasan
            Ilmu sosial dasar mempunyai hubungan dalam psikolog individu. Psikolgi merupakan suatu ilmu yang mempelajati bagaimana tingkah laku individu. Ilmu sosial dasar merupakan suatu ilmu yang menelaah masalah – masa;ah sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Kejiwaan seseorang sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Jika seorang individu berada di suatu lingkungan yang kasar tentunya akan terbentuk lah karakter yang kasar juga, begitu pula sebaliknya jika individu berada di lingkungan yang jauh dari hiruk pikuk tentunya terbentuklah karakter yang tidak seekstrim karakter individu yang berada di lingkungan yang kasar. Dengan adanya ilmu sosial dasar berupa aturan sosial yang berlaku maka terbentuklah psikologi individu yang baik sehingga taat akan aturan yang berlaku.


Latar Belakang
Menusia sebagai makhluk sosial pasti akan melakukan interaksi dengan lingkungan. Ilmu sosial dasar suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan. Hubungan tersebut dapat mewujudkan adanya kenyataan – kenyataan sosial dan masalah – masalah sosial yang penelaahannya mneggunakan pendekatan berbagai disiplin ( interdisiplin dan atau multidisiplin ) dengan memanfaatkan pengertian – pengertian (fakta,konsep,teori) yang berasal dari lapangan ilmu – ilmu sosial , salah satu diantaranya adalah psikologi.

Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara ilmu sosial dasar dengan psikologi?
Tujuan Penelitian
Karya tulis ini bertujuan untuk menentukan hubungan ilmu sosial dengan psikologi



Penutup
A.    Kesimpulan
Peranan ilmu sosial dasar sangatlah penting dalam bidang psikologi individu. Ilmus sosial penting dalam membentuk karakter kejiwaan seseorang individu dalam mencapai kedewasaan individu tersebut. Perubahan karakter yang lebih baik menjadikan kehidupan individu harmonis  dan berarti bagi manusia lainnya.

B.     Saran
Menerapkan ilmu sosial dasar dalam bidang psikologi adalah
1.      Berbicara sopan dengan lawan jenis
2.      Taat akan aturan yang berlaku
3.      Tidak terpengaruh dengan lingkungan yang buruk



Referensi

Nama  : Rizky Kurniawan
Npm    : 26110177